Sebanyak 1 item atau buku ditemukan

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus

Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama berisi pendahuluan, bab dua membahas tentang analisis kebutuhan pemakai, bab tiga membahas tentang analisis kebutuhan sistem, bab empat membahas tentang pemodelan sistem, dan bab lima membahas tentang pemodelan data. Selanjutnya bab enam membahas tentang spesifikasi proses (process specification), bab tujuh membahas tentang perancangan antarmuka pemakai, bab delapan membahas tentang perancangan teknologi, dan bab sembilan membahas tentang dari model ke perancangan. Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama. Urutan kegiatan dalam prosedur digunakan untuk menjelaskan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan, mengapa dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Suatu sistem sendiri dapat terdiri dari beberapa subsistem. Misalnya sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan sebagainya. Sebuah sistem harus memenuhi syarat minimumnya yaitu memiliki 3 unsur pembentuk sistem, terdiri dari input, proses dan output. Input adalah data atau informasi yang dibutuhkan oleh sebuah sistem untuk selanjutnya diproses sesuai dengan ketentuan proses yang telah ditentukan. Pada akhirnya sistem akan menghasilkan keluaran (Output) yang bila diperlukan lagi maka hasil output tersebut akan kembali menjadi sebuah input, begitu seterusnya, ini yang kita sebut dengan system life cycle (siklus hidup sistem). Dalam system yang berjalan sering kita menemukan juga hal-hal yang terkait dengan kejanggalan-kejanggalan dalam system yang diakibatkan oleh, 1). hilangnya informasi atau redudansi proses, 2). peluang menemukan kebutuhan baru, jika informasi tertentu atau pengolahan informasi tersedia (misalnya analisis penjualan berdasarkan jenis customer), 3). arahan organisasi yang dapat mempengaruhi kebutuhan sistem informasi (misalnya menghubungkan customer dan supplier dengan organisasi), 4). kondisi pengolahan informasi tertentu yang tidak dapat diidentifikasi (contoh penanganan kebutuhan khusus untuk volume yang sangat besar beberapa customer dan menggunakan prosedur pemesanan customer yang disesuaikan) dan sebagainya.

102 Arsitektur Sistem Informasi Manajemen Kolaborasi Rantai Pasok UKM.............................. 103 BAB I~PENDAHULUAN 1.1 Konsep Dasar Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai xiii.